Tayangan tayangan televisi di Indonesia masa kini tidak sepenuhnya berdampak baik bagi perkembangan pola pikir, tingkah laku, etika dan mentalitas anak anak generasi saat ini.
Hal ini terlihat dari siaran siaran serial sinetron di beberapa stasiun TV swasta di Indonesia sendiri.
Lalu bagaimana kronologinya?
Sinetron TV di Indonesia targetnya sebagian besar adalah untuk orang tua. Sehingga merugikan bagi anak anak sebagai next generasi. Pesan moral, efek fiksi dan efek negatif lain yang terdapat dalam sinetron secara tidak langsung mampu me-Brain wash anak anak yang ikut menyaksikannya(Hal serupa yang disampaikan oleh Bapak Dede Yusuf saat diwawancarai di kantor ANTARA Indonesia).
Alasan mengapa sinetron di TV Indonesia saat ini tidak lepas dari peran Iklan sebagai sponsor bagi si sinetron adalah disebabkan karena produk produk yang diiklankan sebagian besar adalah produk untuk seumuran remaja keatas.
Solusi yg barangkali membantu adalah tentu saja tangan pemerintah dan pihak yang menangani pertelevisian di Indonesia sendiri. Dengan cara membatasi TV swasta dan lebih mendukung Peran TV milik pemerintah beroperasi. Membuat tayangan tayangan yang sesuai dgn kebutuhan mental dan perkembangan anak anak. Dalam hal ini memposisikan TV sebagai Sekolah non formal ataupun sebagai media belajar bagi anak anak. Menghidupkan kembali program program bernuansa mendidik, mengajarkan budaya budaya keIndonesiaan. Nasionalisme dan nilai nilai yang terkandung dalam norma kesusilaan.